superman

Superman

Jumat, 24 April 2015

BUDAYA LAOS>



   
                                                                               

           BERAGAMNYA BUDAYA LAOS.


     
 Warisan dan budaya yang beragam masih tetap
berjalan harmonis di seluruh pelosok negeri.
Ada 49 kelompok etnis hidup di Laos menciptakan warisan serta
budaya yang beraneka ragam. Manusia telah mendiami wilayah ini
selama ribuan tahun yang lalu dan peninggalan pra-sejarah masih
bisa disaksikan di wilayah timur laut negeri ini.
Namun demikian, keberadaan kelompok etnis Laos membuat
identitas negara menjadi lebih jelas. Kelompok etnis Laos yang
berasal dari pegunungan Altai pindah ke arah selatan melaui
Yunnan di Cina. Dikenal sebagai masyarakat “Mouang”, etnis Laos
mendirikan kerajaan Lane Xang pada abad ke-14. Pendirian
kerajaan ini sedikit lebih awal dibandingkan dengan Dinasti Ming
di Cina dan waktunya bersamaan dengan Renaissance di Eropa.
Selama periode ini, terjadilah interaksi budaya antar etnis Lao
dalam mencapai kemakmuran bersama. Thai juga berasal dari akar
yang sama. Hal ini seolah mengulang kembali zaman kejayaan
Khmer, diibaratkan seperti melukar kembali gulungan gambar.
Sejarah juga mencatat bahwa Raja Lao juga pernah belajar di
kerajaan Khmer.
Ketika orang berfikir tentang Laos, maka terbayanglah Sungai
Mekong yang merupakan urat nadi kehidupan di wilayah ini.
Transportasi air inilah yang membawa kebudayaan, agama Hindu,
dan Buddha. Air yang melimpah meningkatkan kemakmuran dari
pertanian. Paham Animisme menyatu dalam Hindu dan Budha.
Kelompok etnis Laos hidup berdampingan dengan kelompok lain
yang tinggal di dataran tinggi dan wilayah pegunungan dan mereka
saling berbagi serta menghormati masing-masing budaya. Warisan
dan budaya yang kaya dan beraneka ragam yang kita saksikan saat
ini merupakan hasil dari perjalanan sejarah yang panjang.
Ø  Masyarakat dan Kebudayaan Laos
Agama Theravada telah banyak mempengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor lam) dan seorang pemain khaen (mor khaen) bersama pemain rebab dan pemain instrumen lain.
Lam saravane adalah jenis musik terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi salah satu best-selling internasional.
Penduduk Laos lebih didominasi oleh etnis Tai yang berasal dari Cina dan tersebar di timur Myanmar, Laos dan di barat laut Vietnam. Masyarakat Tai Lao bermukim di provinsi sebelah utara, seperti Lu, Tai Neua dan Hitam, Merah Putih Tai. Penduduk Laos pada umumnya memeluk agama Buddha. Agama ini muncul pertama kali di Laos pada abad VIII Masehi. Kemudian, setelah Raja Fang Ngum (abadXIV) mempersatukan Kerajaan Lane Xang, agama itu dijadikan sebagai agama negara.
Raja itu lalu memberlakukan kebijakan dan mengembangkan kebudayaan Laos yang didasarkan pada keyakinan Buddhisme Theravada. Kini Buddhisme Theravada dianut sekitar 90 persen penduduk Laos. Buddhisme merupakan tuntunan kehidupan sehari-hari dan memberi pengaruh kuat pada pola kehidupan warga Laos
Wanita Laos setiap pagi terlihat memberikan "upeti" kepada para biksu berupa makanan dengan harapan mendapat balasan berupa anugerah dari Tuhan. Orang Laos percaya bahwa setiap pria seharusnya menjadi biksu walaupun hanya singkat.
Secara tradisional, kaum pria memanfaatkan waktu tiga bulan, terutama selama musim hujan, untuk berada di kuil-kuil Buddhis yang tersebar di negara itu. Namun, dewasa ini, kebanyakan pria Laos lebih realistis dan membatasi waktunya tinggal di kuil antara satu atau dua pekan saja.
Jumlah penduduk Laos sekarang ini berkisar antara 5,5 sampai 6 juta jiwa, dengan kepadatan sekitar 23 orang per Kilometer persegi. Penduduk terdiri atas 49 kelompok etnis dan terbagi dalam empat rumpun linguistik utama.
Penduduk terdiri atas rumpun Laos-Thailand yang mencakup delapan kelompok etnik, rumpun Mone-Khmer yang mencakup 32 kelompok etnik, rumpun Tibet-Burma mencakup tujuh kelompok etnik, dan rumpun Hmong-Ioumien yang mempunyai dua suku utama. Mereka tersebar di seluruh negara dengan tradisi, budaya, dan bahasa yang unik.
Laos mempunyai warisan budaya yang kaya. Seni dan arsitekturnya didasarkan pada agama Buddha yang menjadi dasar dari tradisi artistik. Salah satunya adalah That Luang atau stupa suci raksasa di Vientiane. Kubahnya menyerupai stupa dan empat superstruktur sudutnya merupakan contoh monumen serupa di seluruh Laos.
Stupa adalah bangunan untuk memperingati kehidupan Buddha. Banyak stupa dikatakan menyimpan sejumlah relikui Buddha (bagian-bagian tubuh Buddha). Pada umumnya, kelompok Buddhis dari aliran Hiragana mengkremasi jenazah, baru sesudahnya menempatkan tulang-tulang leluhurnya di dalam stupa yang dibangun di sekitar pelataran kuil.
Banyak pola arsitektur yang ditemukan di kuil-kuil Buddhis di Laos. Namun, ada tiga pola arsitektur lebih menonjol yang dikaitkan dengan lokasi geografi kuil dan biara. Kuil yang dibangun di Vientiane adalah bangunan persegi raksasa dari bata yang dilapisi semen serta dilengkapi dengan atap yang tinggi.
Di Luang Prabang, yang sebelumnya menjadi ibu kota kerajaan, atap itu sangat rendah. Tidak seperti di Vientiane, atap itu nyaris sampai ke tanah. Kedua tipe ini berbeda dengan atap di Kuil Xiengkhouang yang tidak disusun berbentuk terap.
Patung keagamaan dan seni Laos juga mempunyai ciri khusus dan memisahkan Laos dari negara-negara tetangganya. Sikap patung Buddha "Memanggil Hujan" di Laos, misalnya, menggambarkan Buddha sedang berdiri dengan tangan tegap di sampingnya, jari-jarinya menunjuk ke tanah, tidak pernah ditemukan di dalam tradisi seni negara Buddhis Asia Tenggara lain.
Pengaruh agama juga tercermin dalam literatur klasik Laos, khususnya dalam Pha Lak dan Pha Lam, serta epik Ramayana India versi Laos.
D. Media
Seluruh surat kabar diterbitkan oleh pemerintah, termasuk 2 surat kabar berbahasa asing: Vientiane Times yang berbahasa Inggris dan Le Rénovateur yang berbahasa Prancis. Selain itu, Kho San Pathet Lao, kantor berita resmi Republik Demokratik Rakyat Laos, menerbitkan surat kabarnya dalam bahasa Inggris dan Prancis. Warung internet yang melayani para turis umum ditemukan di pusat-pusat kota. Meski begitu, pemerintah menyensor isinya dengan ketat.
Saluran televisi satelit yang menayangkan acara televisi dari Thailand banyak ditemukan di Laos. Banyak dari rakyat Laos dapat mengakses dunia luar melalui program televisi Thailand.


Sumber : http://soekarnotjes.blogspot.com.